Kamis, 04 April 2013

YANG INI JUGA HATI HATI SERING KETEMU DI JALANAN

NUMISMATIK adalah hobi mengumpulkan mata uang kertas dan logam (koin), medali, dan benda-benda sejenis lainnya. Walaupun tak sepesat dengan hobi filateli (mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya), hobi numismatik cukup berkembang pula di Indonesia.

Benda-benda numismatik yang dikumpulkan oleh para kolektor bukan hanya berasal dari Indonesia. Banyak koleksi numismatik dari mancanegara yang juga sering menjadi barang buruan. Sejumlah uang kertas dari negara-negara kecil di benua Amerika, negara-negara pecahan Uni Soviet, uang aneh, dan uang peringatan, tak luput menjadi incaran para numismatis Indonesia.
Uang fantasi satu juta dollar
Sekitar tahun1994 di Jakarta beredar uang kertas pecahan satu juta dolar AS. Waktu itu timbul pertanyaan di kalangan numismatis (sebutan untuk mereka yang mempunyai hobi numismatic), apakah uang tersebut palsu dan mengapa nilai nominalnya begitu besar?
Beberapa waktu kemudian pertanyaan tersebut baru terjawab. Rupanya uang bernilai mahabesar itu disebut uang fantasi atau uang impian (dream money). Artinya, itu bukan uang beneran, tapi uang khayalan. Tujuan utama dikeluarkannya uang tersebut adalah untuk konsumsi para kolektor uang di seluruh dunia atau untuk cenderamata.
Uang fantasi bukanlah uang resmi yang diterbitkan pemerintah AS. Karena bersifat bo’ong-bo’ongan sudah terang uang tersebut tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.
Bila diamati sekilas, memang uang tersebut mirip dolar sungguhan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve). Adanya cetakan timbul dan warna yang mengkilap, memberi kesan uang itu benar-benar asli. Apalagi ditandai berbagai atribut uang resmi, seperti gambar muka, gambar belakang, nomor seri, dan tanda tangan pejabat. Namun “rahasia” uang tersebut terletak di bagian belakang. Secara jelas terpampang tulisan non-negotiable (tidak dapat dipertukarkan) dan di bawahnya dikatakan uang tersebut merupakan “sertifikat impian orang-orang AS”.
Yang lebih meyakinkannya sebagai dollar sungguhan adalah uang fantasi itu dilengkapi sertifikat keaslian (certificate of authenticity) di atas secarik kertas. Menurut sertifikat tersebut uang fantasi dirancang dan dicetak oleh The American Bank Note Company tahun 1988 untuk The International Association of Millionaires (Asosiasi Jutawan Internasional). Teknik pencetakan, warna, dan jenis kertas juga diutarakan di dalamnya.
Uang unik itu merupakan edisi terbatas (limited edition) dari sejumlah seri yang secara resmi dikeluarkan oleh Asosiasi Jutawan Internasional. Keberadaan uang itu dilindungi hak cipta tahun 1990.

Untuk Memperdayai

Di samping dolar AS, pada tahun berikutnya beredar dolar Kanada dalam nominal yang sama. Uang fantasi satu juta dolar AS dan Kanada sering digunakan untuk memperdayai orang. Bahkan tidak jarang menimbulkan kisah konyol. Sejumlah orang dikabarkan sering “berbaik hati” dengan cara menukarkan uang dolar miliknya itu dengan uang rupiah. Banyak orang terpedaya sehingga rugi mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 100 juta, sebagaimana diberitakan sejumlah koran daerah.
Banyak orang juga kecewa karena uangnya tidak bisa ditukarkan di bank atau money changer. “Kok uang asli tidak laku. Lihat saja ini sertifikatnya,” ujar seorang bapak seperti diungkapkan seorang rekan numismatis.
Sama seperti uang fantasi, uang-uang kertas dari Amerika Selatan juga sering dipakai untuk menipu orang. Misalnya uang Brasil, Bolivia, dan Argentina. Banyak orang diiming-imingi bahwa uang Brasil -demikian popularnya – lebih tinggi nilainya daripada dolar AS.
Malah tumpukan uang Brasil pernah dipamerkan oleh seorang mantan tentara dari Cileungsi sebagai “harta karun Bung Karno” tahun 2003 lalu. Berita itu sempat menjadi liputan besar-besaran media cetak dan media elektronik. Padahal uang Brasil itu dikeluarkan pada 1970-an, sementara Bung Karno wafat persis pada 1970.
Brasil merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang paling sering mendevaluasi mata uangnya. Karena itu nilai uang Brasil sangat kecil. Perbandingannya dengan rupiah adalah 7 berbanding 1. Artinya setiap 7 cruzeiro (satuan uang Brasil) waktu itu setara dengan Rp 1. Karena sangat kecil, banyak bank dan money changer menolak penukaran uang tersebut. Apalagi uang Brasil kurang populer di sini.
Berbeda di mata numismatis, uang Brasil – termasuk uang-uang dari Amerika Selatan – mempunyai pesona tinggi. Kertasnya dipandang sangat bagus, gambarnya sangat indah, dan warnanya sangat cemerlang dibandingkan koleksi-koleksi sejenis dari banyak negara. Di negaranya masing-masing, karena inflasi begitu tinggi dan kerap terjadi sepanjang tahun, maka uang kertas mereka sering ditarik dari peredaran. Hampir setiap tahun pemerintah setempat mencetak uang baru. Karena uang-uang lamanya berlimpah ruah maka dijadikan komoditas ekspor untuk konsumsi para numismatis dunia.

Uang Hitam

Ada lagi “harta karun” sebagaimana pernah dikatakan “harta karun Bung Karno” tadi kepada pers, yakni uang Yugoslavia bernominal 5 miliar dan 10 miliar dinar. Dari pengamatan penulis, ternyata uang itu dikeluarkan pada 1993 sewaktu Yugoslavia tercabik-cabik oleh perang saudara. Akibatnya inflasi terus-menerus berlangsung di sana.
Uang bernilai amat besar keluaran negara pecahan Yugoslavia
Meskipun nilai nominalnya sangat tinggi, namun nilai transaksinya sangat kecil. Sulit memperoleh data konkret berapa kursnya dengan rupiah atau dollar waktu itu. Namun sekadar perbandingan di penghujung 1992 negara tetangga Yugoslavia, yakni Polandia, menerbitkan uang kertas 2 juta zloty. Kalau dirupiahkan nilai 2 juta zloty sama dengan Rp 270.000.
Saat ini uang Yugoslavia tersebut termasuk benda numismatik yang banyak diburu kolektor. Karena bernilai maha besar, maka uang Yugoslavia sering dipakai menipu orang. Maka perlu kewaspadaan apabila menerima uang asing atau uang aneh.
Begitu pula yang disebut “uang hitam”. Biasanya para pelaku penipuan adalah orang-orang Afrika yang tengah berkunjung ke Indonesia. Modusnya adalah menukarkan “uang hitam” itu dengan uang rupiah sungguhan. Konon sesampainya di rumah, “uang hitam” tersebut akan berubah menjadi dolar AS.
Menurut temuan polisi, uang itu berwarna hitam karena pengaruh bahan kimia. Lalu dengan sedikit “ilmu sihir” para penipu itu berhasil memperdayai calon korbannya. Nah, Anda perlu hati-hati bila bertemu orang yang menawarkan uang-uang tersebut di atas. Apalagi bila diembel-embeli “harta karun Bung Karno”. Jangan berpikir Anda bisa kaya dengan cepat tanpa harus memeras keringat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
HATI HATI KITA SEMUA TERHADAP JENIS PENIPUAN BERBAGAI BELAHAN DUNIA.